Lifestyle – akibat keseringan suntik jerawat – Kulit berjerawat tentunya bisa membuat kita kesal, karena selain dapat mengurangi kepercayaan diri, hadirnya jerawat juga kerap kali menimbulkan rasa sakit. Nah, jika kamu sudah putus asa dalam mengatasi jerawat di wajah, mungkin suntikan kortikosteroid atau acne shot bisa dijadikan pilihan.
Suntikan kortikosteroid ini dikenal juga sebagai injeksi kortikosteroid intralesi. Nah, suntikan kortikosteroid ini biasanya digunakan untuk mengobati benjolan besar pada kulit. Selain dapat mengecilkan benjolan, suntikan kortikosteroid ini juga dapat digunakan sebagai perawatan kulit. Sehingga biasa disebut dengan suntik jerawat.
Menurut AAD (American Academy of Dermatolog), suntikan ini dapat meratakan benjilan pada kulit dalam waktu 48-72 jam. Meskipun tidak dapat menghilangkan sepenuhnya, namun jerawat yang membengkak di kulit tersebut dapat menyusut, rasa sakit dan kemerahannya juga dapat berkurang. Biasanya, dalam waktu seminggu saja, jerawat akan menghilang.
Inilah Akibatnya Jika Kamu Keseringan Suntik Jerawat!
Hasil suntikan ini mungkin cukup memuaskan bagi sebagian besar orang dengan kulit berjerawat. Tetapi, bukan berarti hal ini dapat dilakukan sesuka hati. Pasalnya, akibat keseringan suntik jerawat ternyata dapat merusak jaringan pada kulit.
Hal ini disebabkan karena berlebihnya kortikosteroid yang masuk kedalam kulit, dan akibatnya area yang disuntikan mendapatkan tekanan yang berlebih. Sehingga, kulit tampak seperti berlubang meskipun kondisi ini dapat kembali pulih. Namun, membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 6 bulan setelah suntikan kortikosteroid berakhir.
Selain bopeng, hal lain yang dapat terjadi yang diakibatkan dari terlalu sering menyuntik jerawat adalah timbulnya perubahan pada warna kulit, seperti bercak putih. Hal ini biasanya umum terjadi pada orang degnan warna kulit gelap, sama halnya seperti bopeng, bercak ini juga akan memudar dalam beberapa waktu saja.
Lantas, bagaimana jika hendak melakukan suntik jerawat?
Jika hendak melakukan suntik jerawat, maka boleh-boleh saja asalkan tidak keseringan. Pasalnya, suntik kortikosteroid memang dapat membantu mengurangi jerawat, tetapi metode ini tidak dapat menghentikan pembentukan jerawat di wajah.
Maka dari itu, daripada harus bergantung pada suntik jerawat, akan lebih baik lagi jika kamu merawat kebersihan kulit setiap hari dan menggunakan obat sesuai yang diresepkan dokter. Mungkin, dokter akan merekomendasikan asam salisilat, retinoid topikal, atau isotretinoin sesuai dengan keparahan jerawat yang kamu alami.
Nah, agar tidak keseringan, tentunya kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan untuk melakukan suntik jerawat atau tidak. Berikut beberapa hal yhang perlu kamu perbandingkan.
- Jerawat telah meraadang selama berbulan-bulan, bahkan sulit diobati.
- Jerawat berukuran cukup besar, bengkak dan menyakitkan.
- Kamu harus menghadiri acara penting, sehingga kamu membutuhkan suntikan jerawat agar penampilanmu lebih baik.
Lalu, jangan lupa juga untuk mencatat kapan saja kamu melakukan suntik Jerawat. Dan jelaskan kapan terakhir kamu melakukan penyuntikan jerawat tersebut sebelum kamu melakukanya lagi.
Jika terlalu sering, maka jelas akan berdampak tidak baik. Itulah sebabnya, mengapa kamu perlu mengetahui aturan berikut untuk mendukung perawatan dokter dalam mengatasi kulit berjerawat seperti berikut ini.
- Hindari menyentuh wajah dengan tangan. Selain menyentuh, memencet wajah dengan tangan. Sebaiknya bersihkan terlebih dahulu tanganmu, jika kotor tentunya bakteri yang menempel pada tangan dapat memperparah jerawat.
- Redakan rasa sakit dari jerawat dengan menggunakan es batu. Bungkus es batu dengan tisu atau handuk lembut, kemudian tempelkan pada jerawat yang meradang tersebut. Suhu dingin es dapat membantu mengurangi rasa nyeri sekaligus pembengkakan yang terjadi.