Lifestyle – Apa itu sebum – Jika Anda cukup sering membaca artikel atau menonton video perawatan kulit, kemungkinan besar Anda sudah tidak asing lagi dengan yang namanya sebum. Tidak hanya di artikel atau video, kata ini dapat dengan mudah ditemukan di deskripsi berbagai produk perawatan kulit, terutama produk perawatan kulit di kalangan pemilik kulit berminyak. Ya, mungkin Anda sudah tahu bahwa sebum adalah minyak yang dihasilkan oleh wajah. Namun, tahukah Anda apa peran sebum bagi kulit dan apa yang menyebabkan produksi sebum meningkat? Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sebum, simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Bagaimana sebum diproduksi?
Sebum diproduksi oleh kelenjar sebaceous, atau kelenjar sebaceous, dan membantu menjaga kulit dan rambut tetap terhidrasi. Komponennya sendiri terdiri dari trigliserida, asam lemak bebas, ester lilin, skualen, kolesterol dan ester kolesterol. Namun, Anda juga harus tahu bahwa minyak di permukaan kulit Anda tidak hanya terdiri dari sebum, tetapi juga sel-sel kulit, keringat, dan debu atau kotoran dari lingkungan luar.
Fakta seru lainnya, meski sering muncul di T-zone (dahi dan hidung), ternyata kelenjar sebaceous yang menghasilkan sebum sebenarnya terdapat hampir di semua bagian tubuh, kecuali di telapak tangan dan jari. kaki. Namun, memang benar bahwa konsentrasi tertinggi kelenjar sebaceous ditemukan di daerah wajah dan punggung, sehingga sebagian besar kelenjar sebaceous juga “terhubung” dengan folikel rambut.
Mengapa sebum bisa menyebabkan jerawat?
Meski Anda mungkin terganggu dengan adanya sebum yang “mengundang” jerawat atau komedo, namun sebum juga memiliki peran lain bagi kulit, antara lain menjaga kelembapan, menjaga kekenyalan kulit dan juga melindungi kulit dari bakteri. Nah, sekarang Anda mungkin bertanya-tanya jika memiliki banyak manfaat lalu mengapa sebum juga diprediksi menjadi penyebab jerawat? Jawabannya adalah tergantung pada jumlah yang diproduksi. Seperti kata pepatah klasik, “Segala sesuatu yang berlebihan tidak pernah baik”. Ketika produksinya terlalu banyak, sebum menyumbat pori-pori dan bercampur dengan berbagai jenis kotoran. Jika dibiarkan terus, lama kelamaan jerawat akan muncul.
Peningkatan produksi sebum juga dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari hormon (itulah sebabnya pada masa pubertas, dimana hormon bekerja lebih aktif, sama halnya dengan jerawat), kondisi kesehatan dan konsumsi obat-obatan jenis tertentu. Namun, tenang saja, produksi sebum akan berkurang sejak Anda menginjak usia 20 tahun. Di sisi lain, tubuh Anda juga bisa memproduksi sebum yang terlalu sedikit. Ketika produksi sebum terlalu sedikit, kulit menjadi kering, bahkan mungkin merah dan mengelupas. Penyebab penurunan produksi sebum dapat mencakup penggunaan perawatan kulit yang tidak tepat, pengelupasan kulit yang berlebihan, kondisi cuaca, dan berbagai faktor lainnya.