Saat jerawat muncul, sebagian dari kita masih menganut mitos jerawat, untuk memencetnya agar jerawat cepat hilang. Jerawat yang bisa terjadi, biasanya jerawat merah besar. Terkadang tangan menjadi lebih gemas dan ingin segera memencetnya, terutama saat sudah dewasa.
Inilah Akibatnya Jika Kamu Sering Memencet Jerawat!
Namun, tahukah Anda bahwa efek memencet jerawat bisa berakibat fatal? Fatal seperti apa? Berikut ulasannya.
Menyebabkan infeksi kulit
Cara mengobati jerawat meradang dengan cara di pencet, hanya akan membuka luka baru di wajah anda. Meski jerawat meninggalkan bekas di wajah, namun juga tidak bisa langsung ditutup dengan plester atau perban. Biasanya luka akan tetap terbuka begitu saja, bahkan sampai mengering. Saat ada bagian tubuh yang terluka, termasuk wajah, bakteri sangat mudah masuk. Akibatnya, jerawat baru akan muncul hanya dalam beberapa jam.
Selain itu, jika tangan yang kita gunakan untuk memencet jerawat tidak higienis, bakteri akan lebih cepat masuk ke kulit kita. Selain menimbulkan jerawat baru, efek memencet jerawat adalah menimbulkan infeksi yang bisa berupa peradangan bahkan pembengkakan.
Untuk kasus infeksi seperti ini tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk berkonsultasi ke dokter kulit.
Jerawat yang tidak diremas seringkali menimbulkan bekas jerawat berupa komedo yang cukup mengganggu. Juga, jika jerawat ini diperas, bekas jerawat yang ditimbulkannya bisa lebih serius. Bekas jerawat tidak hanya sebatas komedo saja tetapi juga berupa pustula atau bahkan meninggalkan bekas seperti lubang di wajah. Tentu saja penampilan ini sangat mengganggu.
Oleh karena itu, bagi Anda yang terbiasa menghancurkan jerawat, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk menghentikan efek fatal dari menghancurkan jerawat.
Salah satu penyebab masalah kulit ini adalah kita kurang memperhatikan kebersihan saat merawat wajah. Salah satunya jika kita lupa untuk mencuci muka setelah memakai make up atau setelah bepergian dan terkena polusi atau pada malam hari saat kita akan beristirahat. Kondisi lain yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat, misalnya ciri-ciri jerawat akibat hormon saat pubertas, saat hamil atau melahirkan.