Lifestyle – Inilah Efek Negatif Suntik Vitamin C – Saat ini banyak para wanita yang tergoda untuk mencoba suntik vitamin C karena sering mendengar orang lain melakukannya dan membuat kulit menjadi cerah dalam waktu singkat. Memang, saat ini banyak yang berhasil memutihkan kulit dengan suntik vitamin C, tetapi beberapa diantaranya juga merasakan efek samping. Tentunya, kamu tidak mau bukan jika kulitmu putih tetapi ada efek samping yang diraskan oleh tubuhmu?
Memutihkan kulit dalam jangka waktu yang instan memang menjadi pilihan sebagian besar kaum hawa untuk meningkatkan rasa percaya diri. Salah satu cara yang ia coba adalah dengan melakukan suntik vitamin C. Tetapi jika suntik vitamin C untuk memutihkan kulit dapat dilakukan dalam janga waktu yang panjang, maka akan ada beberapa efek samping yang dirasakan tubuh. nah, sebelum mencobanya. Maka simak berikut beberapa dampak buruk akibat suntik Vitamin C yang dapat memutihkan kulit.
Nah, berikut ini efek samping memutihkan kulit dengan vitamin C
Inilah Efek Negatif Suntik Vitamin C!
Merusak Ginjal dan Hati
Efek buruk dari suntik vitamin C adalah dapat memperberat kinerja ginjal dan hati karena vitamin C yang terkandung didalamnya ikut larut dalam air. Hal tersebut bisa terjadi jika dosis suntuk vitamin C mencapai 4 gram, dengan intensitas penyuntikan seminggu sekali.
Dikutip dari News Medical, kebutuhan harian Vitamin C orang dewasa hanyalah berkisar antara 75-90 mg perharinya. Sementara batas maksimum vitamin C dalam satu hari yang diperbolehkan adalah 2000 mg. Lantas, apa dampak buruk jika berlebihan menyuntikan vitamin C. Selain itu, vitamin C yang berlebihan juga dapat memicu pembentukan batu gijal dan vitamin C juga dapat menganggu penyerapan mineral yang diperlukan tubuh seperti tembaga.
Dapat Mengakibatkan Hormon Tidak Stabil
Untuk jangka pendek, efek samping dari suntik vitamin C ini dapat membuat hormon menjadi tidak stabil. Sadar atau tidaknya, ketidak stabilan hormon tersebut dapat membuat tubuh menjadi lebih rentan mengalami kegemukan.
Dapat menyebabkan thalasemia
Dosis pada vitamin C yang berlebihan dapat memancing potensi thalasemia. Thalasemia adalah kondisi dimana terdapat kelainan darah pada tubuh. ketika hemoglobin seharunya terproduksi cukup, justru produksinya sedikit. Hemoglobin adalah sejenis protein yang dapat membantu pembentukan sel darah merah.
Dapat Memicu Kanker
Efek samping dari penyuntikan vitamin C demi kulit putih adalah kanker. Masalahnya disini adalah dosis tinggi vitamin C yang disuntikan kedalam tubuh. Dosis yang terlalu tinggi atau pemakaian yang terlalu sering bukanlah hal yang baik, pasalnya dapat menimbulkan sel-sel kanker.
Pertumbuhan sel kanker bukan hanya berawal dari makanan-makanan cepat saji atau gaya hidup yang tak sehat saja, perawatan kecantikan juga berisiko kanter. Tentunya sangat penting utuk diketahui bahwa konsentrasi tinggi vitamin C dapat menyebabkan memperbanyak sel kanker.
Dapat Menyebabkan Alergi
Bagi seseorang yang memiliki imunitas rentah, suntik vitamin C dengan dosis yang tinggi dapat menimbulkan reaksi alergi. Reaksi alergi tersebut bisa dari kulit memerah, gatal, bahkan sampai menimbulkan bercak pada kulit.
Menyebabkan Menopause Dini
Salah satu dampak buruk yang dirasakan perempuan rutin menyuntikan vitamin C demi memutihkan kulit adalah menopause ini. Misalnya, wanita yang suka melakukan suntik vitamin C bisa mendapatkan menopause meski masih berusia 50 tahun. Hal ini membuat tingkat imun serta energi wanita lambat laun berkurang di usia yang masih cukup produktif.
Diare
Tak hanya tulang dan kulit, suntik vitamin C juga dapat menyebabkan rusaknya sistem pencernaan yang dapat memicu diare. Sensitifitas perut akan lebih tinggi ketika beremu dengan vitamin C, apalagi ketika kamu memiliki penyakit maag. Jadi, suntik putih sama sekali tidak dianjurkan untuk wanita yang memiliki kondisi perut sensitif.
Mengurangnya Produksi Melanin
Suntik vitamin C dapat membuat kadar tembaga didalam tubuh menjadi berkurang. Efeknya, jika kadar tembaga pembentuknya terus berkurang, maka lama-kelamaan ini juga akan hilang.
Tugas melanin sendiri sebagai bahan utama yang dipakai dalam pembentukan jaringan kulit. Dan melanin juga yang memiliki peran dalam membuat sel-sel kulit dapat meregenerasi setiap saat. Apabila suntik vitamin C dilakukan secara berulang-ulang pada dosis yang tinggi, otomatis pembentukan melanin juga ikut terganggu, atau lebih tepatnya nantinya akan menjadi hilang.