Lifestyle – Produk Skincare dari Dokter – Memiliki masalah kulit tentunya sangat menjengkelkan, apalagi jika tak kunjung sembuh. Hingga akhirnya dokter kecantikan yang harganya tidak murah menjadi salah satu pilihan yang paling tepat. Tetapi jangan sembarangan, pasalnya kamu harus megetahui beberapa hal berikut ini sebelum memutuskan untuk ke dokter kecantikan.
Mungkin, pergi ke dokter kecantikan sudah termasuk kedalam hal yang biasa bagi yang ingin memiliki kulit cantik. Namun, bagi yang memiliki kulit kusam tidak perlu repot-repot mengunjungi dokter kecantikan. Hal tersebut dikarenakan saat ini sudah banyak sekali klinik kecantikan yang menjanjikan untuk memberikan yang terbaik sesuai dengan keinginan. Namun, jangan sampai salah, sebelum meluncur ke dokter kecantikan kamu harus tahu terlebih dahulu perbedaan dokter kulit dan dokter kecantikan.
Dokter Kecantikan
Dokter kecantikan atau biasa disebut juga dengan dokter estetika ini membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk memperoleh ilmu di bidang kesehatan dan kecantikan kulit. Meski demikian, bukan berarti pengetahuan mereka tentang kesehatan dan kulit tidak banyak.
Hal tersebut dikarenakan, dokter kecantikan memiliki dasar dalam perawatan seperti facial, perawatan kulit, bruntusan, rambut bercabang, kuku kurang sehat, atau bekas luka seorang dokter kecantikan bisa mengatasinya. Tetapi untuk keluhan berat seperti penyakit kulit, sudah berbeda lagi yang menanganinya.
Dokter spesialis kulit
Sama seperti dokter kecantikan, dokter kulit juga menempuh pendidikan di bidang yang sama. Hanya saja yang membedakannya waktu studi dan ilmu yang dipelajarinya lebih dalam. Terutama dokter spesialis kulit yang menangani masalah kulit yang cukup berat seperti penyakit kulit yang tidak akan cukup jika hanya ditangani dengan perawatan yang biasa saja.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menambahkan Produk Skincare dari Dokter
Nah, berikut ini beberapa poin yang perlu kamu perhatikan sebelum menambahkan produk skincare dari dokter ke dalam rutinitas perawatan kulit.
Produk Skincare Dokter yang Bisa Kamu Gunakan
Ketika kamu memutuskan untuk menggunakan skincare dari dokter, tentunya kamu memiliki masalah kulit tersendiri yang sulit diatas menggunakan skincare umum. Dan biasanya, jenis produk yang digunakan berupa krim pencerah wajah, krim untuk menyamarkan bekas jerawat, krim pelembab dengan kandungan retinol atau krim yang dapat mengatasi masalah jerawat denan kandungan benzoyl peroxide. Ketika kamu hendak menggunakannya secara bersamaan, pastikan produk skincare yang biasa kamu gunakan tidak memiliki kandungan serupa dengan skincare dari dokter untuk mencegah efek samping iritasi berlebihan.
Produk yang Sebaiknya Kamu Gunakan
Skincare dari dokter pada umumnya dapat memberikan beberapa efek samping seperti kondisi kulit yan gmengelupas, kulit menjadi merah, kulit sensitif bahkan breakout. Nah, untuk menyeimbangkannya sebaiknya kamu membutuhkan produk skincare umum yang lembut di kulit. Beberapa produk yang sebaiknya kamu gunakan diantaranya:
- Water-solube cleanser yang berfungsi untuk membersihkan wajah tanpa membuatnya menjadi kering dan iritasi.
- Toner, untuk menghidrasi kulit. Pastikan kamu memilih produk yang tidak memiliki kandungan alkohol, parfum serta kandungan lainya yang dapat menyebabkan iritasi.
- AHA/BHA exfoliant yang berfungsi untuk mengatasi masalah sun damage, breakout, kerutan hingga memperbaiki tekstur kulit. Jenis eksfoliator ini sangat aman digunakan meskipun dapat dipakai secara bersamaan dengan skincare dari dokter.
- Serum yang kaya akan anti oksidan untuk menutrisi kulit lebih baik.
- Sunscreen yuntuk melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV. Hal tersebut dikarenakan kulit kita juga akan menhjadi lebih sensitif terhadap matahari ketika menggunakan skincare dari dokter.
Produk yang Sebaiknya Kamu Hindari Penggunaannya
Selain produk yang menggunakan kandungan serupa dengan produk skincare dari dokter, terdapat bebrapa produk yang berpotensi merusak kulit jika kamu gunakan secara bersamaan dengan skincare dari dokter diantaranya:
- Scrub dengan butiran yang kasar, biasanya jenis produk ini dapat menyebabkan luka-luka kecil pada kulit dan memperparah iritasi kulit yang dialami.
- Cleansing brush, sama halnya dengan scrub, penggunaan cleansing brush juga dapat menyebabkan kulit menjadi iritasi.
- Produk dengan kandungan iritan seperti papermint, witch hazel, alkohol, fragrance dan lainya.
Urutan penggunaan Skincare
Agar hasilnya semakin maksimal, tentunya kamu perlu menggunakan skincare dengan urutan yang tepat. Bisa diawali dengan pembersihan kulit, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan produk bertekstur cair hingga yang paling kental. Lantas, pada tahap mana sebaiknya produk skincare dari dokter digunakan?
Nah, untuk produk bertekstur krim, urutannya adalah cleanser, alcohol-free toner, AHA/BHA exfoliant, serum, krim dokter, dan sunscreen (pagi hari) / moisturizer (malam hari). Sedangkan produk bertekstur cair urutannya cleanser, alcohol-free toner, AHA/BHA exfoliant, skincare dokter, serum, dan sunscreen (pagi hari) / moisturizer (malam hari).
Tips Meminimalisir Dampak Negatif
Penambahan produk skincare dalam rutinitas perawatan kulit munkin saja dapat menyebabkan reaksi negatif, seperti kemerahan, kulit kering, kulit sensitif dan breakout. Tak perlu khawatir pasalnya, terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisir dampak tersebut.
Pertama, gunakanlah produk yang sesuai dengan jenis kulit. Jika skincare dari dokter dapat membuat kulit menjadi semakin kering, kamu bisa mengganti pelembab yhang biasa digunakan dengan produk yang teksturnya lebih kental.
Kedua sederhanakan rutinitas skincare dan kurangi frekuensi penggunaan skincare dari dokter, tujuannya untuk membuat kulit menyesuaikan dirinya terlebih dahulu.