Lifestyle – Mengalami benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan – bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan. Banyak orang langsung menghubungkannya dengan kondisi serius, tetapi tidak semua benjolan merupakan tanda penyakit berbahaya. Benjolan ini bisa muncul karena berbagai alasan, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi medis yang lebih kompleks. Memahami penyebabnya akan membantumu menentukan langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Kondisi ini bisa disertai dengan gejala tambahan seperti kemerahan, pembengkakan, atau bahkan demam. Beberapa orang juga mengalami rasa nyeri yang bertambah saat bergerak atau ketika menggunakan deodoran tertentu. Jika kamu sedang menghadapi masalah ini, penting untuk tidak panik dan mencari tahu apa yang menjadi pemicunya. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan perawatan yang sesuai.
Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan? Ada banyak faktor yang bisa memicunya, mulai dari infeksi bakteri hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Artikel ini akan membahas berbagai kemungkinan penyebab serta cara mengatasinya dengan aman.
Penyebab Benjolan di Ketiak Kanan yang Sakit Bila Ditekan
1. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi. Ketika tubuh mengalami infeksi, seperti flu atau infeksi bakteri, kelenjar ini bisa membesar dan menyebabkan benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan. Biasanya, pembengkakan ini akan mereda setelah infeksi sembuh. Namun, jika benjolan tidak kunjung mengecil dalam beberapa minggu, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah serius.
2. Infeksi Folikel Rambut atau Bisul
Folikel rambut yang terinfeksi dapat menyebabkan benjolan yang terasa sakit. Kondisi ini sering terjadi akibat kebersihan yang kurang terjaga, penggunaan pisau cukur yang tidak bersih, atau reaksi terhadap produk perawatan kulit. Bisul biasanya berisi nanah dan bisa membesar jika tidak ditangani dengan baik. Jika bisul sudah matang, biasanya akan pecah dan mengeluarkan nanah, yang kemudian akan sembuh secara alami. Namun, jika bisul terus membesar dan menimbulkan nyeri hebat, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
3. Lipoma
Lipoma adalah tumor jinak yang terdiri dari jaringan lemak. Biasanya, lipoma tidak menyebabkan nyeri, tetapi jika tumbuh di dekat saraf atau mengalami peradangan, bisa terasa sakit bila ditekan. Lipoma berkembang perlahan dan tidak berbahaya, tetapi bisa diangkat jika ukurannya mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika kamu merasakan benjolan yang kenyal dan mudah digerakkan di bawah kulit, itu kemungkinan besar lipoma.
4. Kista
Kista adalah kantung berisi cairan yang bisa muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk di ketiak. Biasanya, kista tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi jika terinfeksi atau mengalami peradangan, bisa menyebabkan benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan. Kista kecil sering kali menghilang dengan sendirinya, tetapi jika semakin besar atau menyebabkan ketidaknyamanan, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur drainase atau pengangkatan.
5. Reaksi Alergi
Beberapa produk perawatan tubuh, seperti deodoran atau krim pencukur, bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit ketiak. Reaksi ini dapat memicu peradangan dan munculnya benjolan yang terasa nyeri. Jika kamu mencurigai bahwa produk tertentu menyebabkan reaksi ini, hentikan penggunaannya dan cari alternatif yang lebih ramah bagi kulit.
Cara Mengatasi Benjolan di Ketiak Kanan yang Sakit Bila Ditekan
1. Kompres Hangat untuk Mengurangi Nyeri
Salah satu cara paling efektif untuk meredakan nyeri akibat benjolan adalah dengan mengompres area yang terkena dengan air hangat. Ini membantu melancarkan peredaran darah dan mempercepat penyembuhan, terutama jika penyebabnya adalah infeksi ringan.
2. Menjaga Kebersihan Ketiak
Pastikan kamu menjaga kebersihan area ketiak dengan baik. Gunakan sabun antibakteri saat mandi dan hindari penggunaan produk yang mengandung bahan iritan. Jika kamu sering mencukur ketiak, gunakan pisau cukur yang bersih dan ganti secara berkala untuk mencegah infeksi folikel rambut.
3. Menggunakan Obat Antiinflamasi atau Antibiotik
Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri atau peradangan, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau obat antiinflamasi untuk meredakan gejala. Jangan mengonsumsi obat tanpa konsultasi dengan dokter, terutama jika benjolan tidak membaik dalam beberapa hari.
4. Menghindari Pemakaian Deodoran Berbahan Keras
Jika benjolan disebabkan oleh reaksi alergi terhadap deodoran, cobalah beralih ke produk yang bebas alkohol dan bahan kimia keras. Deodoran berbahan alami sering kali lebih aman bagi kulit sensitif.
5. Konsultasi ke Dokter Jika Nyeri Berlanjut
Jika benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, segera periksakan ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut bisa membantu memastikan apakah kondisi ini memerlukan pengobatan medis atau hanya cukup dengan perawatan mandiri.
Kapan Harus Waspada?
Tidak semua benjolan berbahaya, tetapi ada beberapa tanda yang perlu kamu perhatikan. Jika benjolan terus membesar, terasa sangat nyeri, atau disertai gejala lain seperti penurunan berat badan yang tidak jelas, ini bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius. Segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk diagnosis yang lebih akurat.
Selain itu, jika benjolan terasa keras, tidak dapat digerakkan, atau tidak mengecil dalam beberapa minggu, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memastikan bahwa itu bukan gejala penyakit yang lebih serius, seperti limfoma atau kanker payudara.
Kesimpulan
Benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi medis tertentu. Mengetahui penyebabnya akan membantumu mengambil langkah yang tepat dalam mengatasinya. Jika benjolan disebabkan oleh infeksi atau peradangan ringan, perawatan mandiri seperti kompres hangat dan menjaga kebersihan bisa membantu mempercepat penyembuhan. Namun, jika benjolan tidak kunjung membaik, segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat.
Apakah kamu pernah mengalami kondisi ini? Bagaimana cara kamu mengatasinya? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar agar bisa membantu pembaca lain! Jika kamu masih memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya. Kami siap membantu!
