Surat dari Praha adalah film yang unik, tidak hanya menampilkan kisah cinta seperti kebanyakan film pada umumnya.
Yang membuat berkesan dan berbeda adalah perpaduan cerita romansa, musik dan juga sejarah politik. Tentu saja sangat kaya akan nilai moral dan membuka mata Anda dengan fakta-fakta yang mungkin belum diketahui sebelumnya.
Biasanya film yang diangkat adalah tentang pahlawan yang ternama dan dikenal masyarakat.
Tetapi tak banyak yang tahu bahwa dahulu di zaman pemerintahan Soekarno ada beberapa pemuda Indonesia pilihan dari Universitas ternama yang di kirim ke luar negeri untuk belajar dan mendapatkan beasiswa.
Mereka adalah mahasiswa ikatan dinas yang diharapkan dapat kembali dan membangun negeri Indonesia dengan ilmu yang didapat.
Tetapi hal yang tidak diduga terjadi, di saat orde baru para mahasiswa tersebut tidak setuju dengan sistem orde baru sehingga dicabut kewarganegaraanya dan tidak bisa kembali ke Indonesia. Inilah sisi sejarah politik yang disoroti dalam surat dari Praha.
Review Film Surat dari Praha
Kisah dalam film ini dimulai saat Laras (Julie Estelle) diberi amanah oleh ibunya yang bernama sulastri (widyawati) sebelum meninggal agar mengantarkan sebuah kotak dan sepucuk surat ke Praha. Dia harus menemui orang yang belum pernah dijumpainya, yaitu Jaya (Tio Pakusadewo).
Sesampainya di Ceko, ternyata Jaya tidak mau menerima Laras dan juga kotak dan sepucuk surat. Walaupun Laras telah membujuknya untuk menerimanya, Jaya teta bersikeras menolak. Merasa penasaran dengan sikap Jaya yang dingin, akhirnya Laras membuka kotak itu dan melihat isinya adalah surat yang dikirimkan Jaya untuk Ibunya.
Sulastri secara resmi menikah dengan Ayah Laras tetapi kehidupan rumah tangga mereka tidak bisa berjalan harmonis. Semua itu karena adanya orang di masa lalu yang masih belum bisa hilang dari kehidupanya karena telah berjanji untuk memberikan cinta sejatinya, yaitu Jaya.
Konflikpun semakin meruncing saat Laras menganggap Jaya adalah seorang komunis karena tidak memiliki kewarganegaraan. Hal ini adalah akibat dari keputusan Jaya sebagai mahasiswa ikatan dinas yang menentang pemerintahan orde baru di masa Soeharto. Sehingga kewarganegaraannya dicabut dan tidak bisa kembali ke Indonesia.
Keputusan yang berat ini membuat jaya harus rela kehilangan cinta sejatinya yaitu Sulastri, kebersamaan dengan keluarga, dan juga kehilangan kewarganegaraan. Dari sini Jaya belajar tentang berdamai dengan masa lalu, memaafkan dan mengikhlaskan.
Sangat menarik sekali bukan cerita dari Surat dari Praha ini? Banyak nilai moral yang dapat Anda peroleh dan sekaligus membuka mata Anda dengan beberapa fakta yang mungkin belum diketahui tentang sisi kelam yang terjadi sebagai imbas orde baru.
Baca Juga : Fakta Unik Dari Film Uttaran Yang Perlu Anda Tahu