Lifestyle – Cara Mengatasi Jerawat pada Bayi – Seorang ibu pasti akan merasa cemas seandainya melihat wajah bayinya yang baru lahir terkena jerawat. Jerawat tak cuma dialami para remaja seperti penyebab jerawat saat menstruasi, tapi bayi juga dapat mengalami jerawat. Jerawat bayi atau acne neonatorun ialah kondisi munculnya jerawat pada bayi yang baru lahir. Sekitar 20% bayi yg baru lahir kurang lebih 2-4 minggu mengalami jerawat. Jerawat ini biasanya muncul di sekitar wajah, lengan bayi, leher dan bagian belakang badan bayi. Kondisi ini mampu saja terjadi ketika bayi merasa kepanasan, mengalami iritasi karena terkena air liur, pakaian yg dicuci dengan deterjen, gumoh, atau kain kasar.
Menurut seorang ahli menyebutkan bahwa penyebab jerawat bayi salah satunya yaitu karena perubahan hormon pada bayi itu sendiri yg berpengaruh pada kelenjar minyak kulit bayi. Hormon adrenal andorgen menjadi penyebab utama jerawat bayi yang tersalurkan melalui plasenta pada masa akhir kehamilan sang ibu. Selama masa akhir kehamilan, plasenta hormon ibu bisa masuk ke area dalam tubuh bayi. Hormon ibu juga masuk kedalam tubuh bayi melalui ASI. Hormon tersebut akan mempengaruhi hormon pada bayi sehingga akan menstimulasi kelenjar minyak dan memicu tumbuhnya jerawat pada bayi. Hormon ini juga menjadi penyebab jerawat setelah melahirkan.
Selain faktor hormon, ada juga yang menyampaikan bahwa jerawat bayi dapat muncul karena obat-obatan yg diminum oleh ibu seperti obat kontrasepsi. Bahkan obat-obatan yg dikonsumsi oleh bayi itu sendiri mampu memicu timbulnya jerawat.
Cara Mengatasi Jerawat pada Bayi
Jerawat pada bayi sebenarnya tidak memerlukan perawatan khusus. Timbulnya jerawat pada bayi yg baru lahir yaitu kondisi yg wajar dan alami. Jerawat tersebut tidak harus diobati, hanya memerlukan waktu yang panjang sampai jerawat tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Namun berbeda jika terdapat tanda-tanda serius pada jerawat tersebut, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter. Ada dua cara menghilangkan jerawat pada bayi, agar tak menjadi lebih parah:
Menjaga kulit bayi tetap bersih – oleh karena itu cuci kulit bayi dengan sabun formula ringan. Jika jerawat masih muncul, gantilah sabun tersebut dengan bola-bola kapas yang dicelupkan ke air hangat dulu usapkan ke kulit bayi. Bola kapas ini bisa membersihkan pori-pori kulit bayi dan tidak menembah iritasi karena tidak mengandung bahan kimia.
Hindari penggunaan krim bayi – Jangan gunakan minyak bayi, lotion pada bagian yg berjerawat karena mampu menyebabkan pori-pori bayi tersumbat. Apabila bagian tubuh bayi yg yang lain tak mengalami jerawat, anda dapat mengusapkannya didaerah tersebut.
Perbaiki pola makan pada ibu menyusui – Terkadang ada beberapa ibu menyusui yang melaporkan pada dokter bahwa bayinya terkena jerawat setelah disusui.
Jaga bayi agar tidak menggaruk wajahnya – Anda mampu memakaikan sarung tangan yg halus pada bayi anda supaya jerawat tersebut tidak digaruk karena mulai menyebabkan infeksi serius.
Cegah area lembab – Segera keringkan wajah bayi yg terkena air liur atau gumoh pada ketika disusui serta pada saat bayi makan. Lembab di area wajah bisa memicu jerawat. Gunakan alas ketika menyusui supaya bajunya tak basah oleh air liur atau gumoh sehingga tidak memperparah jerawat.
Pada awalnya jerawat pada bayi mulai ditandai dengan ruam-ruam kecil dan berwarna kemerahan, terkadang juga mampu mampu jerawat berwarna putih. Jerawat yg berwarna merah mulai membuat bayi merasa kepanasan, namun terkadang jerawat ini juga tidak nampak secara kasat mata. Jerawat bayi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 4 bulan dan tak meninggalkan bekas.
Namun tetap saja cara mengatasi jerawat pada bayi ini harus dilakukan, agar jerawatnya mampu sembuh dengan cepat.